sing for the moment

0

Kalimat Simpel Tapi Penuh Makna

"Kesetiaan seorang wanita terhadap pasangannya diuji saat si pria berada di TiTIK TERENDAH dalam kehidupannya..




Dann..

Kesetiaan seorang pria terhadap pasangannya diuji saat si pria berada di TITIK TERTINGGI dalam kehidupannya.."

benerrr tidakk???
0

Kelebihan Setan Di Banding Manusia

1. Pantang menyerah
Quote:
Setan gak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah mengeluh hobbynya
2. Selalu Berusaha
Quote:
Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia dan agar tujuannya tercapai. selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia inginnya enak nya aja, banyak yang malas.
3. Konsisten
Quote:
Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia, lo tau sendiri. banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur.
4. Solider
Quote:
Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti, parah :
5. Jenius
Quote:
Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Manusia banyak yang gak kreatif, banyaknya jadi peniru dan plagiat.
6. Tanpa Pamrih
Quote:
Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. sedangkan manusia, apapun harus dibayar.
7. Suka berteman
Quote:
Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri sendiri dan egois.
8. Taat
Quote:
Hanya Sujud/Menyembah Kepada Allah
Sejak diciptakan hingga sekarang, setan tidak pernah sujud kepada makhluk lain, selain kepada Allah. Karena itulah setan menolak ketika harus sujud kepada Adam. Beda dengan manusia, bisa sujud kepada Allah (sholat), bisa sujud kepada manusia (sungkem), bahkan adapula yg sujud kepada setan (penyembah berhala dsbnya).
9. Negosiator Ulung
Quote:
Jago Negosiasi & Diplomasi (Cocok Jadi Pengacara/Caleg)
Bayangkan, ketika tidak mau sujud kpd Adam, di saat itulah setan sudah dilaknat & diberikan hukuman masuk penjara (neraka) oleh Allah, tapi setan masih bisa bernegosiasi (bahkan berdiplomasi) agar hukumannya baru bisa dilaksanakan di akhir jaman alias pada saat hari pembalasan tiba, yang hari & tanggalnya entah kapan? Sampai sekarang pun belum ada yang tahu.
Manusia? Sehebat-hebatnya pengacara, belum ada yg sanggup "ngulur" hukuman sampai di akhir jaman.
Jika Gayus Tambunan baca ini, scptnya sewa setan jd pengacara kmu aja
10. Hidup Abadi
Quote:
Dgn diberikan kuasa utk menggoda manusia hingga akhir jaman utk mendapatkan teman di neraka, mk secara otomatis Setan pny umur pjg alias hidup abadi sampai kiamat. Manusia? Bisa ngelewatin umur 60thn ud syukur deh
11. Doa/Permohonannya Selalu Dikabulkan...!
Quote:
bahkan ketika dilaknat pun, permohonannya juga dikabulkan. Di antaranya memohon agr umurnya ditangguhkan hingga kiamat.
Alkisah jauh sblm Adam diciptakan, saat kliling surga, malaikat Israfil ngebaca tulisan: "Ada hamba Allah yg tlh lama ngabdi akn dpt laknat krn nolak perintah Allah." Tulisan itu, bikin Israfil nangis. Ia takut, itu adlh dirinya. Bbrp malaikat laen jg ikutan nangis & pny ketakutan yg sama spt Israfil, stlh denger kabar prihal tulisan itu dr Israfil. Mreka lalu spakat datangi Azazil (Setan) & minta doa agr tdk ttimpa laknat dr Allah. Stlh denger pjelasan dr Israfil & para malaikat yg laen, Setan lalu panjatkan doa: "Ya Allah. Jgnlah Engkau murka ats mereka."
Ironis, doanya dikabulkan Allah, tp tnyata hamba yg kena laknat justru Setan itu sendiri.
Manusia? Bbrp x berdoa, br dikabulkan, bahkan ada yg ga dikabulkan sama skali!
12. Menguasai Segala Bahasa
Quote:
Dgn pkerjaan yg hrs mgoda seluruh umat jin & manusia, tentunya setan menguasai segala bahasa, baik dr negara manapun & suku bangsa apapun. Tdk hny itu, setan juga bs berkomunikasi dgn hewan, malaikat bahkan Tuhan...!
Adakah manusia yg mampu menyainginya? Hny yg selevel nabi/rasul aja yg bs kuasai segala bahasa.
13. Sanggup Menembus Batas Ruang & Waktu Dalam Hitungan Detik...!
Quote:
hmmm...
biar genap 13 neh (eh, ganjil yah? hehe) yg mrupakan angka keramat Setan
mk aq psembahkan klebihan Setan lg

ini adlh salah 1 skill yg dimiliki Setan. Mgkn krn terbuat dr asap, mk bisa seenaknya nyelip ke bagian2 tertentu hingga ke sudut-sudut ruangan yg kosong, jgnkan ruangan kosong pada gedung, dlm tubuh jin/manusia pun sanggup dilaluinya.
Adakah manusia yg bs menembus batas ruang & waktu dlm itungan dtk? Jk ada, Jakarta ga akan pernah macet
Quote:
14. SETAN LEBIH TABAH
setan ga pernah ngeluh dilahirkan jadi setan, padahal ia tau bakal masuk neraka.. ia tetep ngejalanin tugasnya dengan sebaik mungkin. ga ada kata males2an. ga ada kata putus asa. ane belum pernah denger berita setan bunuh diri.
beda sama manusia, di kasi cobaan sedikit langsung ngeluh ujung2nya bunuh diri... padahal Allah udah bilang ga akan ngasi cobaan yang di luar kemampuan manusia.

renungin tuh...
15. Lebih Di Butuhkan Tuhan
Quote:
setan lebih dibutuhkan oleh tuhan daripada manusia
kenapa??coba aja bayangin kalo ga ada setan buat goda manusia..
ga akan ada manusia yg terjerumus dlm dosa...ga ada juga manusia yg tulus menyembahnya..ga akan ada manusia dengan sikap dan sifat seperti yg tuhan inginkan
sedangkan manusia kalo ga ada yah setan tetep eksis

----------
coba dikit merenung..di setiap agama pasti mengajarkan kalau tuhan itu maha pengasih,,maha penyayang,,maha kuasa,,maha tahu..
nah yg terakhir itu tuh maha tahu..( berarti tuhan tau juga dong kalo setan itu akan membangkang dan menjerumuskan umat manusia yg sangat dikasihinya ) kok masih juga diciptakan yah..

karena kasihnya tidak akan disyukuri manusia jika tidak merasakan derita/godaan setan
karena tidak akan ada indahnya secercah cahaya jika tidak ada kegelapan..
jadi setan lebih dibutuhkan khannnn..

maap coy kl kurang berkenan


Quote:
16. Setan lebih perhitungan

jadi selalu punya plan A, B, C sampai Z gimana caranya biar manusia jadi sesat.. Manusia kadang (mungkin banyak) yang ga punya rencana ke depan, hidup aman, hidup santai mumung masih muda.. Dan ketika dihadapkan ke masalah ujung"nya
PASRAH

tapi ini cuma joke ya gan.. sebenarnya buat menyadarkan kita semua juga sih
Quote:
17. Setan Mahluk Mulia

setan itu makhluk mulia dan taat yang pernah diciptakan tuhan karena setan mau menjadi bad boy/ peran antagonis dalam sandirawa yg di buat oleh tuhan. tp tau gak gan, sebenarnya perannya sangat berarti bagi tuhan karena dengan adanya setan makan nama tuhan menjadi sang penyelamat atau jagoan. dan setanpun tidak pernah mengeluh dengan perannya yg selalu menjadi jahat, itu semua karena dia setia kepada tuhan. dan setan lebih taat menjalankan ibadah karena dalam al quran disebutkan bahwa setan tugasnya adalah menggoda manusia maka hingga saat ini setan tidak pernah mengingkarinya.







0

what the meaning......


"when the sky go blue"
" Kita semua berdiri dibawah langit yang sama, tapi tidak semua dari kita memiliki pandangan cakrawala yang sama"
0

"Short message from SomeOne"

Jalan yang mulus & lurus, takan pernah menghasilkan pengemudi yang hebat....
Laut yang tenang, takan pernah menghasilkan pelaut yang tangguh...
Langit yang cerah takan pernah menghasilkan pilot yang handal...
Hidup yang tak ada masalah, takan membuat orang menjadi kuat...
Karena itu..


Jadilah orang yang handal & tahan uji dalam menerima tantangan hidup...
Alloh SWT menjadikan jalan hidupmu berbelok & tidak mulus, ada gelombang -gelombang persoalan yang menghantam, langit yang kelam & penuh awan serta badai...
Semuanya itu dibuat-NYA supaya engkau menjadi yang handal & tahan uji dalam menjalani hidup ini..
0

Boleh Ngga Minum Air Es Sehabis Olahraga?

Boleh, meminum air dingin/air es sehabis berolah raga atau saat kita kepanasan justru lebih baik untuk mempercepat proses penyerapan cairan oleh tubuh.

Maksudnya saat suhu badan kita panas, meminum air dingin akan membuat suhu badan lebih cepat turun.

Air dingin yang paling baik adalah bersuhu 5°C (air dari lemari pendingin yang belum membentuk es) dan batas dingin yang dapat ditoleransi adalah 4°C. Dan jumlah air yang mesti anda minum juga perlu dibatasi kira-kira 500 cc.

Yang perlu diperhatikan adalah saat minum, jika anda menenggak satu botol air dingin sekaligus setelah berolahraga, ada kemungkinan kepala anda menjadi pusing, sebab sistem saraf pusat tidak siap merespon perpindahan dari panas ke dingin yang terlalu cepat.

Disarankan untuk minum air dingin satu-dua teguk dan biarkan tubuh anda beradaptasi terlebih dahulu, baru anda dapat meminumnya kembali.

Setelah berolahraga anda juga membutuhkan minuman yang mengandung isotonik dan elektrolit, komposisi minuman isotonic biasanya berupa karbohidrat dan kandungan elektrolit terutama Na+, K+, dan Cl-, sebab saat anda berolahraga, keringat yang keluar dari tubuh membawa pula elektrolit-ion dan kation yang dibutuhkan dalam kerja sel tubuh.

Elektrolit adalah uraian dari garam mineral yang secara alami sudah ada dalam tubuh kita. Elektolit juga merupakan gabungan dari ion positif (kation) & ion negatif (anion), berguna untuk membantu kelancaran fungsi cairan tubuh.


Air kelapa adalah salah satu minuman isotonik alami yang memiliki komposisi hampir sama dengan minuman isotonik lainnya. Kandungan yang terdapat di dalamnya: karbohidrat, protein, mineral (K, Na, Ca, Mg, Fe, Cu, P, S) dan vitamin (vitamin C & vitamin B kompleks), lebih terjamin karena tidak mengandung bahan pengawet, pemanis dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Selain air dingin (es) atau minuman isotonik untuk mempercepat proses penyerapan cairan, anda juga membutuhkan jus buah untuk mencegah pagal-pegal setelah melakukan olah raga, salah satunya adalah jus jeruk dan jus jambu merah.

Vitamin C yang banyak terkandung dalam jus tersebut terbukti membuat anda yang mengkonsumsinya sebelum dan sesudah berolahraga lebih sedikit merasakan pegal pada otot.

Pada prinsipnya: kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, kehilangan elektrolit tubuh membuat kerja sel menjadi berat dan bisa menimbulkan kejang otot.
0

Bahaya Obat Nyamuk

HATI-HATI DG OBAT NYAMUK BAKAR & ELECTRIC (Dari si penulis yang kerja di Baygon.)

Buat pengetahuan seluruh keluarga nihh....
Dari si penulis yang kerja di Baygon.

Mudah2an artikel dibawah ini bisa bermanfaat.. .........

Agak ragu saya menulis artikel ini karena menyangkut pekerjaan yang
saya geluti, tapi sebagai orang yang sedikit banyak tahu saya merasa
berdosa bila tidak menyampaikannya. Silakan di forward bila perlu...

Seberapa sering anda memakai obat nyamuk ? Apa mereknya ? apa jenisnya?
ampuhkah ? berapa harganya ? itulah pertanyaan yang sering mucul
tentang obat nyamuk, tapi berapa banyak yang bertanya AMANKAH ?
Saya harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat nyamuk di Indonesiayang benar2 ampuh dan AMAN.

Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat
nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun
yang benar2 aman. Saya sedih melihat iklan2 di TV dan media lain yang
menyesatkan. tahu iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang tidak
bikin batuk or wanginya segar ? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat
menyesatkan, karena seolah2 dengan menggunakan Baygon biru kita boleh
tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi. Saya sudah protes
Intern tapi tidak serius ditanggapi.

Baygon mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin .
Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah
menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu
orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang
penggunaannya di luar negri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik
sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini.

Saya pernah kerja di pabrik propoxur for more than 1.5 years so I know
much about this, saya juga pernah "mabuk" propoxur karena menyentuhnya
dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan... 7 hari panas
dingin gak keruan. Kalau yang lain bagaimana ?

HIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar
bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon tapi sangat berbahaya karena
bukan hanya menggunakan Propoxur tapi juga DDVP atau dichlorvos.. . zat
turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di
dunia. Murah tapi berbahaya, pilih mana?

Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, Raiddan
Morteinmemang non propoxur dan non DDVP tapi keampuhannya sangat
diragukan, mereka hanya efektif melawan nyamuk Aedes tapi berantakan
saat melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin
kita).

Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi
indikasi bahwa kita tidak boleh berada di ruangan tsb selama bau masih
tercium, kurang lebih selama 1 jam...

Obat nyamuk tipe lain bagaimana ? Sama saja, obat nyamuk bakar jelas
menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan
racun (HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektriknya) .

Penggunanaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus
dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam
ruangan tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi
proporsi kandungan oksigen dalam ruangan.

Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, Sari Puspa/Soffell,
atau Lavendergimana ? For your info : Ketiganya mengandung racun
bernama Diethyltoluamide atau DEET.

DEET ini sangat korosif, Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik
PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya.
Bayangkan bila itu kena kulit kita ? Jadi sekali lagi telah terjadi
pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit, mana
mungkin zat yang jelas2 merusak kulit dapat merawat kulit, bahkan
setelah ditambahi embel2 menggunkan Aloe Vera atau zat pelembab lain
tetap saja berbahaya, jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak
di bawah usia 2 tahun.

Jadi gimana ? Back to nature, kalau malam pakai kelambu, kalau siang
pakai tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila
gangguan memang sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan
GUNAKAN DENGAN CARA YANG AMAN..... jangan pernah berfikir racun itu
aman.....beberapa memang ampuh tapi tak ada yang benar2 aman...
pilihlah yang efek racunnya paling kecil, jika sekedar untuk
mengendalikan (bukan membasmi, sebab kalau nyamuk habis maka selesai
pula lah pekerjaan orang2 seperti saya) nyamuk maka pilihan terbaik
adalah Baygon Tutup hijau (racunnya transfluthrin dan Cyfluthrin) Vape
or Mortein, kalau perlu mengendalikan kecoa maka Baygon selain tutup
hijau dan Mortein adalah pilihan terbaik. Kalau obat nyamuk bakar sih
hampir sama semua... obat nyamuk elektrik pilihannya ada pada Baygon or
Vape, sedangkan lotion penolak nyamuk antara Sari Puspa or ! Autan
(kandungan DEET 13 dan 12.5 , sedangkan Lavender hingga 15).
0

4 Skenario

4 Skenario

Skenario 1

Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.
Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong
tersebut.
Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk
menggoyang-goyangkan kaki.
Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya
kepada kita.
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"
kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.
Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung
memberikannya kepada kita.
Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari
handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone
kita sambil berkata,
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.
Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa
terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang
yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita
menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun
dari kereta.
Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap
ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia
mengembalikannya kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak
memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
"Halo, selamat siang, Pak.
Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba
bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan
handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata,
"Oh, ini handphone bapak ya.
Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.
Biar bapak ambil di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun
berikut dan menemui "orang baik" tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya
akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua
bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada
orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun
dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita
mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.
Sampai akhirnya kita tiba di rumah.

Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
"Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat
mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa.

Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam
handphone kita.
Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.
Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone
kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan
handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang
diberikan oleh orang itu.
Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.
Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan
mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih
berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario
ketiga).

Moral of the story
Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan
ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita
turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun
dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah
itu baru mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling
baik?
Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,
bukan?
Dia adalah orang pada skenario pertama.

Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara
empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita
menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita
tersebut selama itu.

Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling
besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus,
tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan
banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap
skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum
sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat
itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang
mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari
kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama
kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone
kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.

Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang
yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada
kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai
handphone yang kita miliki.

Kesimpulan
Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,
kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.

Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman
kita.
Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.

Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah
hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat
bersyukur?

Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu
masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah
lenyap dari diri kita.

Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.
0

cerita yg bikin kita miris klo membacanya

cerita yg bikin kita miris klo membacanya
cerita ni gw dapet dari milis tetangga bro,
yah sekedar ingin sharing aja


Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania
harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali
kami pun wali hakim. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Itu 25 tahun yang lalu.

22 tahun yang lalu,
Pekerjaanku tidak begitu elite, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku.
aku punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya . Orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu,
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari,
melompat-lompat atau meloncat kemudian berteriak "Horeee, Iya bisa terbang". Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Dan Kania tak jarang berteriak, "Iya sayaaang," jika sudah terdengar suara "Prang". Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Dan dia cuma bilang "Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?"

18 tahun yang lalu,
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu.
"Horee, Iya jadi pemain bola."

17 Tahun yang lalu
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di
rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Hari itu hari Sabtu dan aku akan menjemputnya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan "Iyaaaa..." Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata "Coba kalau kamu tak belikan ia bola!"

15 tahun yang lalu,
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa
membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin
penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan
atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya
dia memang pergi ke Malaysia.

13 tahun yang lalu,
Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu
hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan sekolah. Aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.

10 tahun yang lalu,
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. "Sabar ya, Nak!" hiburku."Pak, Iya pake ****** aja ya, biar tidak diganggu!" pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.

7 tahun yang lalu,
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui
pikiranku. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia. Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.

4 tahun lalu,
Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di
sana. Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi
Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak
pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya
itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin
pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu,
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia,
kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia
terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin
membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu,
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus
menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa
selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya di saat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku.
"Bapak, Iya Takut!" aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar,
aku ingin menggantikannya.
"Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?"
"Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya
dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan
dia mati. Iya tidak salah kan, Pak!"
Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya
hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu
menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang
terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.

2 tahun yang lalu,
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir
melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di
belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan
dari hakim di sana. Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan
'blass" Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.
"Kania?"
"Mas Har, kau . !"
"Kau ... kau bunuh anakmu sendiri, Kania!"
"Iya? Dia..dia . Iya?" serunya getir menunjuk jenazah anakku.
"Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar."
"Tidak ... tidaaak ... " Kania berlari ke arah jenazah anakku. Diguncang
tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri
Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya "Terima kasih Mama." Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.

Setahun lalu,
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku
tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia
mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila.
Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak,
"Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak." Kamu tahu Kania, kali ini yang
pecah adalah hatiku. Mungkin orang tua kita memang benar, tak seharusnya kita menikah. Agar tak ada kesengsaraan untuk Kamila anak kita. Benarkah begitu Iya sayang?
0

Siapa Bilang Kerja Ikhlas Bukan Investasi?

Belasan tahun yang lalu …
Seorang mahasiswa bertubuh kurus kering mendatangi sebuah warung makan yang terletak di dekat kampusnya, UNPAD di jl. Dipati Ukur. Kampus sebuah perguruan tinggi negeri favorit di Bandung. Ibu pemilik warung yang memang biasa melayani para mahasiswa tersebut menyambutnya dengan ramah.


”Silahkan Dik, mau makan nasi pakai lauk apa?” tanyanya.
”Kalau sebungkus nasi harganya berapa Bu?” si mahasiswa balik bertanya.
”Lima ratus rupiah, Dik. Lauknya mau apa saja? Silahkan pilih”, jawab si pemilik warung.
”Kalau sepotong daging rendang harganya berapa Bu?” tanya si mahasiswa lagi.
”Dua ribu saja”, jawab si pemilik warung.
Si mahasiswa terlihat mengerenyitkan dahi dan berpikir. ”Kalau sayur lodeh jadi berapa Bu?” tanyanya lagi.


Begitu seterusnya si mahasiswa menanyakan satu persatu harga masakan yang ada di warung itu. Setiap kali diberitahu harganya, si mahasiswa terlihat terdiam sejenak dan terus menanyakan harga masakan lainnya yang ada di warung itu. Sementara sang pemilik warung berusaha menjawab satu persatu dengan sabar.


Sampai akhirnya si mahasiswa bertanya, ”Kalau kuahnya saja tanpa tanpa daging berapa Bu?”
”Oh, kalau kuahnya gratis, Dik”, jawabnya.
”Oh…., kalau begitu saya beli nasi satu porsi saja tetapi disiram kuah rendang atau kuah soto. Jadi hanya lima ratus rupiah ya Bu,” kata si mahasiswa sambil mengeluarkan uang lima ratus rupiah.
”Mohon maklum ya Bu, uang kiriman orang tua saya sangat terbatas. Sedangkan saya harus segera menyelesaikan skripsi saya yang membutuhkan banyak biaya. Jadi terpaksa harus ngirit”, katanya dengan nada malu-malu.


”Pasti mahasiswa ini berasal dari keluarga miskin yang tinggal di luar kota”, pikir sang pemilik warung. ”Tetapi dia pasti membutuhkan banyak gizi agar dapat cepat menyelesaikan skripsinya”, pikirnya lagi.
Sang ibu pemilik warung yang merasa iba lalu menyelipkan sepotong telur yang tidak terlihat di bagian tengah nasi yang dibungkusnya, sebelum menyiramnya dengan kuah rendang.


Keesokan harinya, si mahasiswa kembali ke warung tersebut. Dia hanya berkata dengan malu-malu, ”Beli nasi seperti yang kemarin, ya Bu. Disiram kuah rendang atau kuah soto…”. Lalu dia membayar lima ratus rupiah saja dan tidak berkata apa-apa lagi.


Begitu seterusnya. Setiap hari si mahasiswa pendiam memesan makanan yang sama dan si pemilik warung selalu tak pernah lupa menyelipkan sebutir telur, terkadang sepotong daging rendang ke dalam nasi yang dibungkusnya. Sang pemilik warung melakukan ini dengan hati yang ikhlas ingin membantu si mahasiswa miskin tersebut.


Setelah beberapa minggu berlalu, si mahasiswa itu tiba-tiba menghilang. Dia tidak pernah menampakkan diri lagi di warung itu. ”Mungkin dia sudah lulus menjadi sarjana dan kembali ke kota asalnya”, pikir sang pemilik warung. Sang pemilik warung pun melupakannya.


Belasan tahun kemudian…


Sang pemilik warung benar-benar sedang kalut. ”Hari ini adalah hari terakhir warung kita buka. Besok warung kita akan digusur karena ada pembangunan monumen xxxxxxxxx”, katanya kepada anak-anaknya sambil berlinang air mata. Anak-anaknya yang masih kuliah serta yang masih duduk di bangku SMA duduk diam terpaku merenungi nasib mereka.


”Ya, Tuhan…! Dengan apa aku harus membiayai sekolah anak-anakku setelah warung ini digusur?”, jeritnya dalam hati.


Semakin sesak perasaan hatinya, kala teringat uang tabungannya yang telah ludes untuk membiayai pengobatan rumah sakit anaknya yang bungsu. Tidak ada lagi uang untuk biaya membuka warung di tempat lain.


Tiba-tiba saja, sebuah mobil berhenti tepat di depan warungnya. Seorang pria berdasi yang tidak dikenalnya menghampiri dan berkata, ”Bu, besok warung ini akan digusur bukan? Apakah Ibu sudah memutuskan akan pindah ke mana?” tanyanya lagi.


”Belum, Pak…”, jawab sang pemilik warung dengan terbata-bata.
”Bagus! Kalau begitu, mulai besok Ibu bisa berjualan di kantin kami di gedung perkantoran xxxxxx”, katanya menyebutkan sebuah gedung perkantoran yang cukup megah di pusat kota Bandung.


”Tapi Pak, kami tidak mampu membayar biaya sewanya. Apalagi di gedung itu, pasti mahal sekali biaya sewanya”, kata sang pemilik warung.
”Ibu tenang saja … karena di sana Ibu tidak usah membayar sewa sama sekali. Tempat untuk Ibu berjualan sudah disediakan oleh Direktur perusahaan kami. Ibu boleh memakainya untuk berjualan makanan sampai kapan pun Ibu mau.”


”Haaahh…! Siapa direktur itu? Saya tidak punya kenalan direktur…”, kata sang pemilik warung dengan sangat terkejut.


”Saya sendiri tidak begitu mengenalnya… karena saya staf baru di perusahaan kami”, kata si pria tersebut. ”Tetapi Pak Direktur titip pesan, katanya dahulu sewaktu kuliah dia sangat menyukai telur dan daging rendang masakan Ibu. Mulai besok dia ingin makan masakan itu lagi di kantornya…”.
* * *

Dari peristiwa itu, saya bisa belajar satu hal bahwa kebaikan yang dijalankan dengan hati penuh ikhlas adalah investasi. Semua Investasi pasti akan menghasilkan. Investasi kebaikan saat ini akan menghasilkan kebaikan pula di kemudian hari, walau pun kita belum tahu wujud kebaikan yang akan terjadi nanti.


Dengan bekerja ikhlas kita tidak memperdulikan balasan atau pun imbalan dari perbuatan kita. Seperti matahari pagi yang tetap bersinar setiap pagi, tidak pernah mengharapkan sinarnya dipantulkan kembali kepada matahari.
Tetaplah bekerja dengan x-tra kerja ikhlas!


Ingatlah! Bahwa walau pun semua orang di dunia tidak peduli dan menutup mata terhadap apa pun keikhlasan yang kita perbuat, tetapi Tuhan akan selalu peduli dan tidak akan menutup mata Nya kepada keikhlasan hati kita.
0

Kaca Spion

Sejak bekerja saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan Soemantri Brodjonegoro di Jalan Rasuna Said, Jakarta .

Tapi, suatu hari ada kerinduan dan dorongan yang luar biasa untuk ke sana .

Bukan untuk baca buku, melainkan makan gado-gado di luar pagar perpustakaan.
Gado-gado yang dulu selalu membuat saya ngiler.

Namun baru dua tiga suap, saya merasa gado-gado yang masuk ke mulut jauh dari bayangan masa lalu.

Bumbu kacang yang dulu ingin saya jilat sampai piringnya mengkilap, kini rasanya amburadul.

Padahal ini gado-gado yang saya makan dulu. Kain penutup hitamnya sama.

Penjualnya juga masih sama. Tapi mengapa rasanya jauh berbeda?
Malamnya, soal gado-gado itu saya ceritakan kepada istri.

Bukan soal rasanya yang mengecewakan, tetapi ada hal lain yang membuat saya gundah.

Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu mampir ke perpustakaan Soemantri Brodjonegoro.

Ini tempat favorit saya.

Selain karena harus menyalin bahan-bahan pelajaran dari buku-buku wajib yang tidak mampu saya beli, berada di antara ratusan buku membuat saya merasa begitu bahagia.

Biasanya satu sampai dua jam saya di sana .

Jika masih ada waktu, saya melahap buku-buku yang saya minati.

Bau harum buku, terutama buku baru, sungguh membuat pikiran terang dan hati riang.
Sebelum meninggalkan perpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak gado-gado di sudut jalan, di luar pagar.

Kain penutupnya khas, warna hitam. Menurut saya, waktu itu, inilah gado-gado paling enak seantero
Jakarta . Harganya Rp 500 sepiring sudah termasuk lontong.

Makan sepiring tidak akan pernah puas. Kalau ada uang lebih, saya pasti nambah satu piring lagi.

Tahun berganti tahun. Drop out dari kuliah, saya bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa dan Siapa Orang Indonesia .

Kemudian pindah menjadi reporter di Harian Bisnis Indonesia.

Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA.

Karir saya terus meningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian Media Indonesia dan Metro TV.
Sampai suatu hari, kerinduan itu datang.

Saya rindu makan gado-gado di sudut jalan itu.

Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya menjadi gundah.

Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan kegundahan tersebut.

Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi menjadi diri saya sendiri.

Padahal sejak kecil saya berjanji jika suatu hari kelak saya punya penghasilan yang cukup, punya mobil sendiri, dan
punya rumah sendiri, saya tidak ingin berubah.

Saya tidak ingin menjadi sombong karenanya.
Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya .

Sejak kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas dan menjadi trauma masa kecil saya.

Waktu itu umur saya sembilan tahun.

Saya bersama seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola.

Sepeda milik teman yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion mobil itu patah.
Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang.

Jarak 10 kilometer saya tempuh tanpa berhenti.

Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah saya langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.

Upaya yang sebenarnya sia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasi mobil, di Jalan Prapanca.

Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap menjadi kamar untuk disewakan kepada kami.

Dengan ukuran kamar yang cuma enam kali empat meter, tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat tidur di mana saya bersembunyi adalah satu-satunya tempat tidur di ruangan itu.

Tak lama kemudian, saya mendengar keributan di luar.
Rupanya sang pemilik mobil datang.

Dengan suara keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya.

Intinya dia meminta ganti rugi atas kerusakan mobilnya.
Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca spion mobilnya.

Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang senilai itu, pada tahun 1970, sangat besar.

Terutama bagi ibu yang mengandalkan penghasilan dari menjahit baju.

Sebagai gambaran, ongkos menjahit baju waktu itu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu dua minggu.

Dalam sebulan, order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan ada tiga, tapi lebih sering cuma satu.
Dengan penghasilan dari menjahit itulah kami - ibu, dua kakak, dan saya - harus bisa bertahan hidup sebulan.
Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut.

Setiap akhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil uang.

Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan uang untuk itu.

Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu ketakutan.

Di mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah artinya kaca spion mobil baginya?

Tidakah dia berbelas kasihan melihat kondisi ibu dan kami yang hanya menumpang di sebuah garasi?

Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah ibu juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba.

Saya benci pemilik mobil itu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal.

Saya benci orang kaya.
Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban mobil-mobil mewah.

Bahkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya.
Jika musim layangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya.
Saya menawarkan jasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka adu layangan.

Pada saat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya putus dan gulungan benang gelasannya saya bawa lari.

Begitu berkali-kali. Setiap berhasil melakukannya, saya puas. Ada dendam yang terbalaskan.
Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang kaya di dalam mobil mewah.

Saya merasa semua orang yang naik mobil mahal jahat. Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan.

Mereka tidak punya hati nurani.
Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa kuliah begitu lezat,

saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu tidak enak di lidah.

Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah berubah. Hal yang sangat saya takuti.

Kegundahan itu saya utarakan kepada istri. Dia hanya tertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa bersalah.

Kalau gado-gado langgananmu dulu tidak lagi nikmat, itu karena sekarang kamu sudah pernah merasakan berbagai jenis makanan. D

ulu mungkin kamu hanya bisa makan gado-gado di pinggir jalan.

Sekarang, apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba makanan yang enak-enak.

Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika dia melihat saya tetap gundah, istri saya mencoba meyakinkan,

"Kamu berhak untuk itu. Sebab kamu sudah bekerja keras."
Tidak mudah untuk untuk menghilangkan perasaan bersalah itu.

Sama sulitnya dengan meyakinkan diri saya waktu itu bahwa tidak semua orang kaya itu jahat.

Dengan karir yang terus meningkat dan gaji yang saya terima, ada ketakutan saya akan berubah.

Saya takut perasaan saya tidak lagi sensitif. Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gado yang berubah rasa.

Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapi sayalah yang berubah. Berubah menjadi sombong.
Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak sensitif.

Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca spionnya saya tabrak.
Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam hati. Walau dalam
kehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian. Salah satunya ketika mobil saya ditabrak sepeda motor dari belakang.

Penumpang dan orang yang dibonceng terjerembab.

Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang, sungguh ujian yang berat untuk tidak marah.

Rasanya ingin melompat dan mendamprat pemilik motor yang menabrak saya.

Namun, saya terkejut ketika menyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh.

Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi.
Selain karena terjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok.
Hanya dalam sekian detik bayangan masa kecil saya melintas.

Wajah pucat itu serupa dengan wajah saya ketika menabrak kaca spion.

Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung.

Sang ibu, yang lecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta maaf atas keteledoran anaknya.

Dengan mengabaikan lukanya, dia berusaha meluluhkan hati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut ganti rugi.
Sementara sang anak terpaku membisu. Pucat pasi. Hati yang panas segera luluh.

Saya tidak ingin mengulang apa yang pernah terjadi pada saya.
Saya tidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu.

Apalah artinya mobil yang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul.
Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka.

Dengan begitu saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan.

Setidaknya siang itu saya tidak ingin lahir sebuah benih kebencian.

Kebencian seperti yang pernah saya rasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman hidup yang pahit.
0

Thanks For Nothing..

Kepada mereka yang meninggalkanku seorang diri, terima kasih,
Tanpa kalian, aku tidak akan pernah menemukan diriku sendiri.

Kepada mereka yang selalu mencelaku, terima kasih,
Tanpa kalian, aku tidak pernah memperbaiki kesalahanku.

Kepada mereka yang selalu menghakimiku, terima kasih,
Dari kalian aku belajar melihat orang lain tidak hanya dari penampilan luar saja..

Kepada mereka yang menganggapku lemah dan tak berdaya, terima kasih,
Dari kalian aku bisa belajar untuk selalu berharap kepada TUHAN.

Kepada mereka yang telah mentertawakanku, terima kasih,
Tanpa kalian, aku tidak pernah belajar untuk intropeksi diri.

Kepada mereka yang telah menyakitiku, terima kasih,
Tanpa kalian, aku tidak akan pernah belajar mengampuni.

Kepada mereka yang telah mengecewakanku, terima kasih.
Tanpa kalian, aku tidak pernah bisa belajar memahami orang lain.

Kepada mereka yang berpikir bahwa aku tidak dapat melakukan sesuatu,terima kasih
karena tanpa mereka, aku tidak akan pernah mencoba sesuatu yang baru ataupun sikap baru.
__________________
0

more than lyric

[Verse #1]
These ideas are nightmares for white parents
Whose worst fear is a child with dyed hair and who likes earrings
Like whatever they say has no bearing
Its so scary in a house that allows no swearing
To see him walking around with his headphones blaring
Alone in his own zone, cold and he dont care
He's a problem child, what bothers him all comes out
When he talks about his fuckin' dad walkin out
Cos he hates him so bad that he blocks him out
But if he ever saw him again, he'd prolly knock him out
His thoughts are whacked, he's mad so he's talkin' back
Talkin black, brainwashed from rock and rap
He sags his pants, 2 rags and a stocking cap
His step-father hit him so he socked him back
And broke his nose, this house is a broken home
There's no control, he just lets his emotions go
Come on...

[Chorus:]
Sing with me, sing for the year
Sing for the laughter, sing for the tear
Sing with me,just for today
Maybe tomorrow, the good Lord will take you away

[Verse #2]
Entertainment is danger, intertwine it with gansters
In the land of the killers, a sinner's mind is a sanctum
Only you're unholy, only have one homey
Only this gun, lonely, cuz don't anyone know me
But everybody just feels like they can relate
I guess words are a motherfucker, they can be great
Or they can be great, or even worse, they can teach hate
Its like kids hang on every single statement we make
Like they worship us, plus all the stores ship us platinum
Now how the fuck did this metamorphasis happen?
From standin' on corners and porches just rappin'
To havin' a fortune, no more kissin' ass
But then these critics crucify you, journalists try to burn you
Fans turn on you, attorney's all gonna turn it to
To get their hands on every dime you have
They want you to lose your mind every time you mad
So they can try to make you out to look like a loose canon
You need to spew, dont hesitate to produce air-guns
Thats why these prosecutors wanna convict me
Swiftly just to get me offa these streets quickly
But all their kids been listen'n to me religiously
So i'm signing cds while police fingerprint me
They're for the judges daughter, but his grudge is against me
If i'm such a fuckin' menace, this shit doesnt make sense, Pete
It's all political, if my music is literal and i'm a criminal,
How the fuck can i raise a little girl?
I couldn't. i wouldn't be fit to
You're full of shit too, Guerrera, that was a fist that hit you!

[Chorus]

[Verse #3]
They say music can alter moods and talk to you
But can it load a gun for you and cock it too?
Well if it can, then the next time you assault a dude
Just tell the judge it was my fault, and i'll get sued
See what these kids do, is hear about us toting pistols
And they want to get one, cos they think the shit's cool
Not knowin' we're really just protectin' ourselves
We're entertainers, of course this shit's affecting our sales
You ignoramus. but music is reflection of self
We just explain it, and then we get our cheques in the mail
It's fucked up ain't it, how we can come from practically nothin'
To bein' able to have any fuckin' thing that we wanted
It's why we sing for these kids that don't have a thing
Except for a dream and a fucking rap magazine
Who post pinup pictures on their walls all day long
Idolise their favourite rappers and know all they songs
Or for anyone who's ever been through shit in they lives
So they sit and they cry at night, wishing they die
Till they throw on a rap record, and they sit and they vibe
We're nothing to you, but we're the fuckin' shit in their eyes
That's why we sieze the moment, and try to freeze it and own it
Squeeze it and hold it, 'cos we consider these minutes golden
And maybe they'll admit it when we're gone
Just let our spirits live on, through out lyrics that you hear in our songs
And we can

[Chorus]

[Chorus Without Beat]

[Instrumental]